Selasa, 08 Maret 2011

Evalusi Sumberdaya Lahan


Evaluasi sumberdaya lahan pada hakikatnya merupakan suatu proses untuk menduga potensi suatu sumberdaya lahan untuk berbagai penggunaannya. Adapun kerangka dasar dari evaluasi lahan adalah membandingkan persyaratan setiap penggunaan lahan tertentu dengan sifat sumberdaya lahan. Berbagai penggunaan lahan membutuhkan persyaratan yang berbeda-beda, oleh karena itu diperlukan informasi mengenai potensi sumberdaya lahan.
Informasi potensi sumberdaya lahan berisi informasi mengenai berbagai aspek sumberdaya yang berguna sebagai bahan untuk mengkaji kecocokan peruntukan lahan. Informasi tersebut umumnya tersaji dalam bentuk peta satuan lahan. Peta satuan lahan tersusun dari kombinasi peta bentuklahan, peta kemiringan lereng, dan peta penggunaan lahan. Peta bentuklahan dan peta penggunaan lahan diperoleh dari interpretasi foto udara, sedangkan peta kemiringan lereng diperoleh dari penghitungan kontur pada peta topografi.
Penghitungan kemiringan lereng dapat dilakukan dengan dua macam cara yaitu metode template dan metode grid. Metode template dilakukan dengan menempatkan template lingkaran dengan diameter tertentu pada daerah pada peta yang sekiranya garis-garis kontur dapat masuk pada lingkarannya. Diameter menunjukkan jarak mendatar (setelah dikalikan dengan skala petanya), sedangkan selisih kontur menunjukkan beda ketinggian.
        
Formula untuk menghitung kemiringan lereng:
Keterangan :
L      = kemiringan lereng (%)
Y      = beda tinggi
X      = jarak mendatar

klasifikasi kemiringan lereng
1. 0-3 %             Datar                Datar
2. 3-8 %             Landai              Berombak
3. 8-15 %           Miring              Bergelombang
4. 15-30 %         Curam              Berbukit
5. >30 %             Terjal               Bergunung

Klasifikasi Bentuklahan
1. Bentuk lahan asal Denudasial (D)
D1    Perbukitan terkikis
D2    Pegunungan terkikis
D3    Bukit sisa
D4    Bukit terisolasi
D5    Dataran nyaris
D6    Dataran nyaris yang terangkat
D7    Lereng kaki
D8    Pedimen (Permukaan transportasi)
D9    Piedmony (Disected D7)
D10  Gawir (Lereng terjal)
D11  Kipas rombakan lereng
D12  Daerah dengan gmb lebih kuat
D13  Lahan rusak

2. Bentukan struktural (S)
S1    Blok sesar
S2    Gawir sesar
S3    Gawir garis sesar
S4    Pegunungan antiklinal
S5    Perbukitan antiklinal
S6    Pegunungan sinklinal
S7    Perbukitan sinklinal
S8    Pegunungan monoklinal
S9    Perbukitan monoklinal
S10  Pegunungan dome
S11  Perbukitan dome
S12  Dataran tinggi
S13  Cuesta
S14  Hogback
S15  Flat iron
S16  Lembah antiklinal
S17  Lembah sinklinal
S18  Lembah subsekwen
S19  Sembul (Horst)
S20  Graben
S21  Perbukitan lipatan kompleks

3. Bentukan asal Volkanik (V)
V1    Kepundan
V2    Kerucut vulkan
V3    Lereng atas vulkan
V4    Lereng tengah vulkan
V5    Lereng bawah vulkan
V6    Kaki vulkan
V7    Dataran kaki vulkan
V8    Dataran fluvial vulkan
V9    Padang lava
V10  Padang lahar
V11  Lelehan lava
V12  Aliran lava
V13  Dataran antar vulkan
V14  Dataran tinggi vulkan
V15  Planezes
V16  Padang abu, tuff atau lapili
V17  Solfatar
V18  Fumarol
V19  Bukit vulkan terdenidasi
V20  Leher vulkan
V21  Sumbat vulkan
V22  Kerucut parasiter
V23  Boka
V24  Dike
V25  Baranko

4. Bentukan asal Fluvial (F)
F1    Dataran aluvium
F2    Dasar sungai    
F3    Danau
F4    Rawa
F5    Rawa belakang
F6    Sungai mati
F7    Dataran banjir
F8    Tanggul alam
F9    Ledok fluvial
F10  Bekas dasar danau
F11  Hamparan celah
F12  Gosong lekung dalam
F13  Gosong sungai
F14  Teras fluvial
F15  Kipas alluvium aktif
F16  Kipas aluvium tidak aktif
F17  Delta
F18  Igir delta
F19  Ledok delta
F20  Pantai delta
F21  Batuan delta

5. Bentukan asal Karst (K)
K1    Dataran tinggi karst
K2    Lereng dan perbukitan karst terkikis
K3    Kubah karst
K4    Bukit sisa batu gamping terisolasi
K5    Dataran aluvial karst
K6    Uvala, dolin
K7    Polje
K8    Lembah kering
K9    Ngarai karst
Klasifikasi Penggunaan Lahan
P             Permukiman
Pk           Permukiman kota
S             Sawah
T             Tegalan
K            Kebun
Kc          Kebun campur
Pb           Perkebunan
Sm          Semak
B            Belukar
H            Hutan

Tidak ada komentar: